POTENSI DISINTEGRASI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MASYARAKAT PLURAL

Wau, Apriaman and Parinussa, Stevanus and Rambing, Royke J. (2021) POTENSI DISINTEGRASI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM MASYARAKAT PLURAL. In: PEMBEKALAN PENULISAN ARTIKEL PAK, 24 Februari 2022, Sekolah Tinggi Teologi Bethel The Way Jakarta. (In Press)

[img] Text
POTENSI_DISINTEGRASI_PAK_11_2021.pdf

Download (307kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami potensi kemajemukan antar umat beragama dalam masyarakat, sehingga dapat memberikan wawasan berpikir kondusif menyikapi dan meminimalisir terjadinya disintegrasi atau konflik dalam masyarakt plural Indonesia. Indonesia dengan suku bangsa-suku bangsa yang ada juga memiliki bahasa, adat istiadat, budaya, sifat-sifat kerohanian dan pandangan hidup yang khas. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasannya sentimen keagamaan dalam tiap individu merupakan tantangan. Setiap golongan agama, dengan kekuatannya masing-masing, berupaya menunjukkan pengaruhnya terhadap kehidupan di tengah masyarakat. Pluralitas lebih sering dianggap sebagai keberadaan yang menghambat dari pada potensi yang memperkaya jatidiri bangsa. Tindakan diskriminatif dan melakukan ketidakadilan dalam berbagai bidang, terutama secara hukum dan keagamaan seringkali menimbulkan ketidakpuasan karena apa yang diharapkan tidak terpenuhi. Rasa tertekan, frustasi dan kecewa terhadap kondisi yang dihadapi hanya sebatas harapan. Tentunya hal ini mengakibatkan ikatan persatuan dalam kehidupan bangsa Indonesia menjadi rentan. Wajar bila masyarakat mendambakan untuk dapat hidup bersama dalam kesetaraan tanpa harus dibedakan dari golongan mana atau agama apa, agar tidak ada lagi perlakuan diskriminatif dan represif, dan supaya kesenjangan yang menimbulkan kecemburuan sosial dan kerusuhan sosial dapat dihindari. Kajian metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis berupaya melihat segala peristiwa yang terjadi pada kondisi tertentu sebagai data kualitatif dengan pengumpulan data melalui studi pustaka atau literatur riview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemajemukan dan keagamaan tidak dapat dipisahkan, karena jika kemajemukan dan keagamaan diciptakan dan berjalan dengan tepat, maka dapat menciptakan kondisi yang ideal dan harmonis. Kesimpulan yang dapat disampaikan bahwa ketika tidak adanya dasar dari dalam agama formal yang dapat mempertemukan satu gagasan untuk kebaikan segenap masyarakat dan/atau antarumat beragama, maka diperlukan dialog, refleksi etis, sikap moral dasar dalam jatidiri manusia, sistem etika dan norma yang tercermin dari nilai-nilai kebaikan agama itu sendiri dalam keputusan dan tindakan bersama.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Pendidikan Agama Kristen
Divisions: Program Sarjana > Program Studi Pendidikan Agama Kristen
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 26 Mar 2022 03:26
Last Modified: 26 Mar 2022 05:16
URI: http://repository.sttbetheltheway.ac.id/id/eprint/55

Actions (login required)

View Item View Item